Proyek Nasional Distop

Proyek Nasional Distop

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA – Sejumlah proyek nasional di bawah kendali Kementerian PUPR pada tahun ini pun terdampak. Terlebih dengan hadirnya Instruksi Presiden (Inpres) No.4 Tahun 2020 tentang Realokasi Anggaran, Refocussing Kegiatan, serta Pengadaan Barang dan Jasa, dalam rangka percepatan penanganan Virus Corona (Covid-19). Dari kalkulasi yang sudah dibahas dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian PUPR harus merealokasi anggaran sebesar Rp24,53 triliun. Anggaran sebesar itu berasal dari pengehematan alokasi perjalanan dinas, paket meeting sebesar 50 persen sampai sisa anggaran yang belum terserap. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, penghematan anggaran Rp24,53 triliun itu berasal dari pembatalan paket-paket kontraktor yang belum dilelang. Misalnya bendungan. Rekomposisi alokasi anggaran juga terjadi untuk paket kegiatan tahun jamak. ”Anggaran tersebut juga didapat melalui paket-paket kontraktual. Pada posisi ini juga diberlakukan proyek multi years, setelah adanya permintaan dari sejumlah kontraktor dengan mempertimbangkan efek yang akan terjadi,” jelas Basuki. Permintaan sejumlah kontraktor itu pun, memperhitungkan dampak dan pertimbangan lain dengan mewabahnya Virus Corona. ”Mayoritas mereka (Kontraktor, Red) yang minta dihentikan sementara. Kementrian PUPR menyapakati dengan mempertimbangkan sejumlah aspek. Karana kami pun harus melakukan optimalisasi kegiatan non-fisik yang bisa ditunda,” jelas Basuki kepada wartawan lewat teleconfrens di Jakarta, Selasa (7/4). Dalam kesempatan itu, Basuki juga menjelaskan refocussing yang telah diminta oleh Presiden. Pada refocussing ini totalnya sekitar Rp1, 66 triliun. Anggaran ini akan dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan fasilitas observasi, penampungan, karantina di Pulau Galang, serta lanjutan proyek di tempat yang sama dengan nilai Rp400 miliar. ”Selanjutnya, sumber anggaran Rp1,66 triliun itu juga akan diplot bagi pembangunan RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, sebesar Rp160 miliar. Lalu penambahan 4.000 lokasi program padat karya, termasuk penghapusan PPh 4% yang nilainya Rp978 miliar. Sampai dengan pembelian bahan marka jalan Rp25 miliar dan yang tidak kalah penting pembelian karet petani sebagai bahan campuran aspal karet Rp100 miliar,” papar Basuki di Kementerian PUPR. Tidak kalah pentingnya, Kementerian PUPR juga memberikan subsidi perumahan (Bantuan Selisih bunga dan Bantuan Uang Muka) bagi 175.000 unit dengan alokasi sebesar Rp1,5 triliun. ”Sedangkan untuk pelaksanaan paket Padat Karya Tunai/Infrastruktur berbasis masyarakat sebesar Rp10 triliun meliputi pemeliharaan jalan, PISEW, TPS-3R, Sanimas, Pamsimas, Pembangunan Baru dan peningkatan kualitas rumah swadaya,” jelas Basuki. Kepala Biro Komunikasi Publik, Setjen Kementerian PUPR R. Endra Saleh Atmawidjaja menambahkan, untuk menyelesaikan pembangunan arena olahraga pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua tahun 2020 tetap berjalan. Pembangunan empat venue olahraga tetap dikerjakan agar dapat selesai tepat waktu, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan, protokol kesehatan, dan menyesuaikan kebijakan Pemerintah Pusat maupun Daerah. ”Pembangunan infrastruktur dalam rangka mendukung PON XX 2020 di Papua, harus diperhatikan secara detail mulai dari tahap desain, tahap pembangunan hingga tahap pengawasannya,” jelasnya Empat arena olahraga yang tengah dibangun Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya di Kabupaten Jayapura, yakni arena aquatic dan Istora Papua Bangkit di kawasan Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur dan venue Cricket dan Lapangan Hockey (indoor dan outdoor) di kompleks olahraga Doyo Baru, Distrik Waibu. Hingga 26 Maret 2020, progres pelaksanaan fisik Venue Istora mencapai 82,95%, Venue Aquatic mencapai 80,87% serta venue Cricket dan Lapangan Hockey indoor maupun outdoor mencapai 92,14%. Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar, Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto menambahkan, telah dilakukan kesepakatan bersama antara Gubernur Papua, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), Bupati/Walikota serta seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Papua terkait pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan Covid-19. Dimana salah satu poinnya adalah dengan dikeluarkannya kebijakan penutupan penerbangan bandara dan pelayaran kapal penumpang di pintu-pintu masuki di Wilayah Papua. ”Hal ini tentu akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan Venue PON dikarenakan akan terdapat kesulitan dalam pengiriman material dari luar wilayah Papua, penambahan tenaga kerja, dan mendatangkan tenaga ahli sertifikasi. Namun Kementerian PUPR tetap terus bergerak dalam rangka penyelesaian tugas negara untuk membangun Venue PON Papua tepat pada waktu,” ujar Iwan Suprijanto. Pelaksanaan PON XX di Papua direncanakan berlangsung pada 20 Oktober-2 November tahun 2020. Pembangunan arena aquatic telah dimulai sejak Desember 2018 dan diharapkan target penyelesaian pada Juli tahun 2020 dapat dipenuhi. Biaya pembangunannya dialokasikan dari APBN (MYC) tahun 2018-2020 sebesar Rp401.058 miliar. Area Aquatic akan dilengkapi dengan fasilitas pool yang sesuai dengan standar Federation Internationale de Natation (FINA) yang merupakan induk organisasi internasional olahraga renang serta tata lampu berstandar field of play (FOP), alat penghitung waktu pertandingan (master clock) di lantai 1 dan lantai 2, papan skor serta tata suara, tata udara, kamera pengawas (CCTV), dan tribun penonton. Selain itu juga dilengkapi fasilitas parkir, lansekap, drainase, dan bangunan penunjang disesuaikan dengan batas kawasan. Sementara untuk pembangunan Istora Papua Bangkit telah dimulai November 2018 dan ditargetkan selesai Juni tahun 2020. Bertindak selaku kontraktor PT PP (Persero) dengan nilai pekerjaan Rp 257,5 miliar dan konsultan manajemen PT. Virama Karya sebesar Rp 4,8 miliar. Kawasan Istora Papua Bangkit dilengkapi dengan area plaza kawasan termasuk kawasan parkir kendaraan di dalam dan luar area istora dengan konstruksi rangka atap pipa baja berbentuk dome yang memiliki bentangan kurang lebih 85 meter. Struktur rangka atap Venue Istora saat ini sedang dalam proses pendaftaran Rekor MURI sebagai Rangka Atap Baja Dome dengan bentang terpanjang di Indonesia. Arena Aquatic dan Istora berada di kawasan Olahraga Kampung Harapan seluas 32 hektare. Di kompleks ini juga tengah dibangun Stadion Utama Papua Bangkit yang dilengkapi papan skor, peralatan sistem waktu, dan lampu LED standar FIFA, dengan kekuatan 1.800 Lux. Kemudian fasilitas lainnya seperti lapangan latihan/pemanasan, zona aman stadion, dan area parkir. Sedangkan untuk total pembangunan arena Cricket dan lapangan Hockey (Indoor dan Outdoor) sebesar Rp277 miliar dengan kontraktor PT. Nindya Karya dan konsultan manajemen PT. Bina Karya senilai Rp4,9 miliar. Pekerjaan dilaksanakan sejak Desember 2018 dan ditargetkan selesai pada Juni 2020. Selain pembangunan empat venue tersebut, pada tahun 2020 Kementerian PUPR mendapatkan amanah untuk menyelesaikan tiga venue PON Baru yaitu Arena Sepatu Roda. Lalu, venue Panahan, dan Venue Dayung yang pembangunannya mulai dilaksanakan pada akhir Februari serta Penataan Kawasan Kampung Harapan sebagai area pendukung venue Istora dan Aquatic yang pelaksanaannya baru dimulai pada akhir Januari. Selain itu juga penataan Kawasan Doyo Baru sebagai area pendukung Arena Cricket, Hockey Outdoor dan Hockey Indoor yang pelaksanaannya dimulai pada akhir Desember 2019. (fin/ful)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: